Puisi Persahabatan atas Perbedaan

Alasan Mencintaimu?

Aku menaruh hati pada bunga

Yang kutemui di ujung pandangan

Dia tak memiliki pabak, juga ibu

Dia tak memiliki teman apalagi saudara

Dia asing, tak serupa dengan yang lainnya

Aku biarkan saat ia mekar tanpa ragu walau nestapa jatuh mengiringi

Mungkin angin terlalu keras berlalu hingga kelopaknya tercabik dan berbekas

Mungkin hujan datang dengan derasnya hingga lumpur jalanan menutupi sekujur tangkai

Mungkin awan tak datang menutupi matahari saat menggila hingga daunya tampak mengering dan segera berguguran

Aku menaruh hati pada bunga

Yang tetap setia menghadap ke timur

Berkenakan sutera, patuh untuk bersujud

Bibirnya bergetar

Seakan tak mampu berucap

Ataukah bebannya yang terlalu berat

Ataukah ia sendiri tak tahu apa yang harus dipinta                                                

Aku menaruh hati pada bunga

Bukan bunga yang angkuh menebar semerbak wangi malam

Bukan pula bunga yang congkak dengan mahkotanya

Tapi bunga yang dikelilingi kasih penciptanya

Hingga aku tak membutuhkan alasan  untuk mencintai yang lainya.